Local?

ada tah pasal nya i want to say about local. Me local jua, but got different pendapat and pandangan. Kenapa inda ramai local yang catu. Bukan jua kan kata apa, i am just a normal girl. Normal local girl. Pakai girl lah ah.. bunyi pun muda dikit. ha.ha...

Nah catu tah. Senyum tu yang i nak from you while reading my blog ani. Always jua, sometime apa yang me tulis here, ada yang ke jiwa jua tu. Contoh topik - Janda & Duda, Shock and banyak lagi. So i hope yang ani agar dapat membuka minda lah, walaupun "local" tapi biar active and productive. so.. mau tau apa ceritanya? ...

"local"? mana you pernah dengar orang sebut "local"? Bah me tah memberitau. Orang local ani selalu i dengar bila orang kan komen mengenai cara orang local bekerja. Usually pandangan negative bagi sesetengah orang. Nah... jangan tah jauh. I was hoping our local waitress di restaurant would be bersemangat menjalankan tugas walaupun di restaurant. Inda tah kamu tau, kalau bekerja di restaurant ani memberikan pengalaman yang memuaskan, maybe suatu hari you all kan buka restaurant.

Bah mari i cerita sedikit about me. Dulu i pernah work part time while schooling in USA. Well di sana tah tempat me sekolah akhir my senior year in high school kan. So, i work few places like em... grocery store, gift shop, clothing store (not just clothing biasa), restaurant at Denny's. So all of those pengalams for me memang lumayan, which i said to myself, "thak you God for giving me a chance to do all that."

So kembali dengan "local' ani. Belum lama keraja, ada ada saja tah helah yang diberikan. Mungkin tidak semua. Tapi majority ada jua kali eh. Duduk di rumah lebih enak daripada bekerja. Sebab, masih tinggal with family. Memang, bukan stail kitani orang Brunei keluar dari rumah at the age of 16 or 17 or 18 or even sampai kawin berana pinak or sampai jadi nini. Kalau dapat semua atu, tinggal tah serumah sampai the end. Kitani orang melayu, mempunyai adat dan tradisi yang berlainan. Tapi kalau bab kerja,baik tah di update.

But ya lah. As a "local" kitani mesti berani. Kalau kitani mau Brunei Maju di wawasan 2035, then we have to bertindak now. Kan kitani tau, di wawasan 2035, nada ada orang brunei jatoh category POVERTY . So, bila tah lagi. Kalau tradisi dulu, biar lelaki cari makan untuk sara hidup anak bini, apa kata bini bini mula buka minda utuk berusaha jua. Jangan tah beri banyak helah, sebelum melakukan, buat dulu then baru tell me about it.

I know susah buat, senang nak cakap, but i tell you it would help you better. Kepada housewives yang di rumah, bermacam macam business you all boleh buat. Dari rumah saja okay. What type of business, browse di internet. Bukan kan bechatting sama laki saja, kan mau tau di mana bisdia. Paling changgih lagi ada telepon yang pakai camer video, nah ani tah ganya keraja. Buang masa ja. Buat sesuatu. Think sesuatu. And i salutt you jaga rumahtangga with penuh kasih sayang to your children and your hubby, hoping no one will ganggu rumahtangga you. Sentiasa lah berdoa ya... Amiin. So jaga your children dengan sempuna, insyallah your children become somebody you would be proud for one day. And for you, antara business yang syok, baking and selling kuih and biskut. Why not??? So learn lah memasak kah, or baking.

I've been working for my own pocket money and i enjoyed it. I get to value bah duit ani. And if i want to spend berabiz pun, puas hati. Because i yang bekerja dengan titik peluh me and nada teminta-minta dan mengharap kan orang memberi. Cuba tah ah... I am upset dengan cara orang "local" macam ani. Ya lah.. ada yang menunggu jawapan dari beberapa tempat, kononnya lepasan "O" level lah, lepasan 'A' lah.. mula-mula kan keraja atu, bah pijak semut pun tak mati, tapi bila dah bekerja, mula lah nampak PL nya. Adoi... tapi kalau you show your attitude awal ani macam ani, the way you are with your work, i tell you, you are not going to go kemana. Duduk dalam opis, menunggu arahan sampai lah ke sudah. Or duduk di rumah, mengusut and regretting what you would become if you inda beolah bila keraja. Akhirnya tepunduk, nada duit, nada semangat, nada idea, low self-esteem and etc lagi, menyesali perbuatan sendiri.

Bukan apa i say like this. I and i guess some mau remaja belia active and productive. Sia-sia jadi remaja or belia kalau inda dapat di gunakan kepandaian, kemahiran yang ada. Bila tah remaja or belia kan berubah. Jangan tah berubah mengejut, tapi at least, show yourself as a "local" capable bah buat atu buat ani. Now, i see rmai owner restaurants lah, tempat company company di mana saja takut mengambil "local". Dengar cerita lagi, banyak masalah lah. Baik ambil orang luar. Gaji and kerja keras lagi dorang. Bila dengar cerita macam atu, eh.. banyak jua local kitani inda bekeraja, kenapa pulang di ambil orang luar..??? Hah??? hah???? well macam ani tah ceritanya. Ada kan "local" yang sanggup bekerja macam orang luar????

Now, i myself, for once, want to see orang "local" bekerja dengan penuh semangat lah. Senyum lah. And kalau ada masalah atu, lawan ia. Tindih masalah atu with your creativity. Then you will know you are better bah. Please lah.. kitani sebagai orang tua dari anak anak tani pun, tanai tia sifat boleh menerima pekerjaan apa saja walau di pandang inda seberapa, tapi kemudian hari lumayan pengalaman yang di ditinggalkan arah bisdiaorang. Disini tah kitani akan tahu, kemahiran, skill anak-anak kitani untuk hidup berdikari tanpa orang tua. Ani.. lalai orang tua mengunjuk duit tah ganya.

So nak cerita juga sikit. Mula-mula susah lah untuk i percaya, "local" tak boleh handle.. tapi bila i dah nampak, i pun nak bersuara sedikit. I pun "local", tapi apa kan salahnya bekerja dengan pekerjaan like this. Pekerjaan yang halal. Pekerjaan yang mendatang kan keuntungan untuk kelak. Mungkin tak nampak sekarang. Percayalah.. nanti you tau juga.